HP melihat bahwa perkembangan teknologi server saat ini tergolong lambat dibandingkan dengan cara perusahaan-perusahaan melakukan bisnis.
Banyak bisnis yang melibatkan teknologi-teknologi yang baru diperkenalkan, seperti cloud computing, big data, teknologi keamanan, dan sebagainya.
"Ada megatren yang sedang berkembang saat ini, dan itu berdampak pada bagaimana cara perusahaan menjalankan bisnisnya," terang Jim Merrit, Senior Vice President HP Enterprise Group and Managing Director, HP APAC.
"Server Proliant dibuat untuk membantu mereka bertransisi dari cara lama ke cara yang baru," imbuh Jim di saat acara peluncuran server baru tersebut di Singapura, Rabu (17/9/2014).
Sementar Stephen Bovis, Vice President and General Manager Server HP APAC and Japan mengatakan, Proliant generasi kesembilan ini selain bisa menggenjot performa bisnis, juga memiliki total cost of ownership (TCO) yang lebih murah.
Performa perusahaan bisa ditingkatkan melalui Proliant karena server ini memiliki penyimpanan yang telah dioptimalkan, selain prosesor, memori dan I/O yang lebih kencang.
HP sendiri mengklaim Proliant generasi kesembilan ini bisa menghemat TCO sebesar 62 persen dalam jangka 3 tahun. Bersamaan dengan hardware-nya, terdapat software HP OneView yang didesain agar bisa memberikan manajemen server yang lebih sederhana, serta penanganan yang lebih cepat.
HP mengklaim bahwa dengan software OneView, pengeluaran admin TI di kantor-kantor bisa dipangkas hingga 260 ribu dollar AS per tahunnya. Proliant server generasi kesembilan dari HP ini akan mulai dipasarkan di Indonesia mulai akhir Oktober 2014.